Jaringan Telekomunikasi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi 3.1

(Materi ini disadur dari Buku TIK untuk SMA  Kelas X Penerbit Erlangga Tahun 2006)

Standar Kompetensi

  • Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi dan komunikasi

 Kompetensi Dasar:

  • Menjelaskan fungsi dan cara kerja jaringan telekomunikasi (wireline, wireless, modem dan satelit)
  • Mendemonstrasikan fungsi dan cara kerja perangkat lunak aplikasi teknologi informasi dan komunikasi.

3.1 Fungsi dan Cara Kerja Kerja Jaringan Telekomunikasi (Wireline, Wireless, Modem dan Satelit)

A. Jaringan Kabel (Wireline)

Fungsi jaringan adalah untuk berbagi sumber daya yang dimiliki dan untuk berkomunikasi secara elektronik. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling berhubungan. Jaringan komputer wireline bekerja dengan menggunakan kabel-kabel sebagai penghubung antarkomputer.

Kabel yang dapat digunakan adalah kabel coaxial, twisted pair dan serat optik. Pada setiap komputer harus dilengkapi dengan kartu antarmuka yang disebut dengan NIC (Network Interface Card) atau LAN (Local Area Network). Jaringan kabel biasanya digunakan pada area yang kecil, misalnya dalam satu ruangan dan gedung. Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan memiliki MAC Address atau IP Address (Internet Protocol) yang berbeda-beda.

Keunggulan dari jaringan wireline adalah:

  1. Transmisi data 10 s.d 100 Mbps
  2. Delay atau waktu koneksi antar komputer cepat
  3. Transmisi data berjalan dengan lancar, dan
  4. Biaya peralatan terjangkau

Kelemahan dari jaringan wireline adalah:

  1. Penggunaa terbatas pada satu tempat yang terjangkau kabel
  2. Waktu untuk instalasi lama
  3. Membutuhkan tempat dan lokasi jaringan yang permanen
  4. Membutuhkan biaya perawatan rutin
  5. Sulit untuk berpindah tempat

B. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless)

 Seiiring dengan kecanggihan teknologi informasi, untuk membangun sebuah jaringna komputer dapat dimungkinkan tanpa menggunakan kabel (nirkabel). Untuk pengganti kabel sebagai penghubung dapat digunakan gelombang radio (Radio Frequency), sinar inframerah (infared), bluetooth dan melalui gelombang mikro (microwave). Komputer mobile, seperti notebook dan Personal Digital Asssitance (PDA) merupakan komputer yang dapat digunakan pada jaringan nirkabel.

Jaringan nirkabel memiliki keunggulan dan keuntungan dibandingkan dengan jaringan dengan kabel walaupun ada juga kelemahannya.

Keunggulan dan keuntungan dari jaringan nirkabel adalah:

1. Mobilitas

Jaringan nirkabel menyediakan pengaksesan secara real-time kepada pengguna jaringan di mana saja selama berada dalam batas aksesnya.

2. Kecepatan instalasi

Proses instalasi jaringan ini relatif lebih cepat da mudah karena tidak membutuhkan kabel yang harus dipasang sebagai penghubung.

3. Fleksibilitas tempat

Jaringan nirkabel atau wireless sangat fleksibel terhadap tempat, berbeda dengan jaringan kabel yang tidak mungkin untuk dipasang tanpa kabel.

4. Pengurangan anggaran biaya

Bila terjadi perpindahan tempat, anggaran biaya dapat ditekan walaupun instalasi awal pada jaringan nirkabel ini lebih besar biayanya daripada jaringan kabel. Biaya instalasi dapat diperkecil karena tidak membutuhkan kabel dan biaya pemeliharaannya pun murah.

5. Kemampuan jangkauan.

Konfigurasi jaringan dapat diubah dari jaringan peer-to-peer untuk jumlah pengguna yang sedikit menjadi infrastruktur yang lebih banyak. Bahkan, bisa mencapai ribuan pengguna yang dapat menjelajah dengan jangkauan yang luas.

Kelemahan dari jaringan nirkabel adalah:

  1. Transmisi data hanya 1-2 Mbps yang jumlahnya jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
  2. Transmisi data dari komputer yang berbeda dapat menganggu satu sama lainnya.
  3. Biaya perlatannya mahal.
  4. Adanya delay atau waktu koneksi yang besar.
  5. Adanya masalah propagasi radio. Seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi.
  6. Kapasitas jaringan memiliki keterbatasan yang disebabkan spektrumnya tidak besar (pita frekuensinya tidak dapat diperlebar)
  7. Keamanan data atau kerahasiaan data kurang terjamin.
  8. Sinyalnya terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda yang menghalangi sinyal.

Jaringan nirkabel biasanya dibangun pada lembaga pendidikan seperti sekolah dan universitas, yang mencapai 50-100 meter dari pusat wireless atau hotspot. Pembangunan jaringan nirkabel pada area kecil sangat sederhana sekali, kita hanya membutuhkan satu buah wireless access point sebagai hotspot dan beberapa wireless card adapter yang dipasangkan pada setiap komputer.

Untuk jaringan komputer yang lebih luas dapat menggunakan microwave (gelombang mikro) yang akan dibungkan melalui satelit. Gelombang mikro dapat mencapai jarak yang jauh dan luas. Jaringan nirkabel dengan gelombang mikro memerlukan biaya yang sangat mahal.

Aplikasi yang menggunakan gelombang mikro banyak ditawarkan oleh perusahaan komunikasi satelit broadcast. Dengan meia transmisi multicast via satelit, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah, pengiriman data, siaran langsung audio dan video. Pengiriman data dan informasi melalui media transmisi multicast dengan teknologi satelit digital dirasakan lebih ekonomis dan efisien karena ISP (Internet Service Provider) sebagai penyedia jasa layanan internet mampu menjangkau belahan dunia dengan jumlah pelanggan atau pengguna internet yang banyak.

C. Jaringan dengan Modem

 Modem merupakan media elektronik untuk menghubungkan komputer engan jaringan internet. Modem bekerja dengan menggunakan sinyal digital yang diterjemahkan menjadi sinyal analoguntuk ditransmisikan dan sebaliknya, menerjemahkan sinyal analog menjadi sinyal digital.

Komunikasi jaringan dengan memanfaatkan modem akan memberikan banyak manfaat kepada pengguna komputer. Berdasarkan teknologinya, modem dapat dibedakan menjadi:

1.       Modem Dial-up (Modem Telepon)

Modem telepon bekerja dengan menggunakan jaringan wireline yaitu kabel telepon. Kecepatan dari modem telepon ini bervariasi. Untuk kebutuhan minimal akses internet pada perumahan, koneksi dengan dial-up sudah cukup. Pemasangan pada modem dial-up ini prosesnya lebih mudah serta biaya yang lebih murah. Untuk dapat berlangganan internet dengan modem dial-up dapat menghubungi ISP (internet service provider).

Jenis modem dial-up yang beredar dipasaran terdiri dari modem internal dan modem eksternal. Modem internal dipasang pada slot ekspansi mainboard, sedangkan modem eksternal dipasangkan pada komputer dengan menggunakan kabel data serial ataupun kabel data USB.

Di Indonesia, beberapa ISP yang dapat melayani jasa internet dengan modem dial-up diantaranya Telkomnet, Indosatnet, Wasantaranet, CBNet. Untuk saat ini, akses Internet dial-up dapat dilakukan secara langsung dengan telkomnet@instan. Bila telah memiliki line telepon dari PT.Telkom dapat melakukan konfigurasi atau setting sendiri dengan menyediakan modem dial-up.

2.       Cable Modem

Cable modem memiliki cara kerja yang menyerupai cara kerja Network Interface Card (NIC) atau kartu ethernet yang dipasang pada komputer untuk Local Area Network (LAN). Perbedaan cara kerja diantara modem dengan internet adalah pada masalah jarak.  Modem tidak dipengaruhi oleh jarak walaupun hanya memiliki kecepatan sekitar 50 Kbps (Kilobits per second), sedangkan pada ethernet yang memiliki kecepatan 10 atau 100 Mbps (Megabits per second) hanya bisa dalam jarak maksimum kurang lebih 1 km. Kecepatan cable modem berkisar antara 3-56 Mbps, dan bisa bekerja dalam jarak 100 km lebih.

Proses kerja dari cable modem adalah memisahkan sinyal dari TV kabel menjadi dua, yaitu  sinyal untuk televisi dan sinyal data yang dihubungkan ke cable modem. Kedua sinyal tersebut tidak akan mencampuri satu sama lainnya. Kemudian, cable modem dihubungkan dengan kartu jaringan (Network Interface Card) yang terdapat dalam PC (Personal Computer). Kecepatan data downstream (sinyal masuk) rata-rata berkisar antara 4-56 Mbps. Sedangkan kecepatan upstream (sinyal keluar) berkisar antara 256 Kbps hingga 3 Mbps.

Untuk mendownload file sebesar 10 MB, pada beberapa modem idealnya dapat dilihat seperti pada tabel 3.1 berikut:

Meskipun demikian, pada kenyataannya kecepatan transfer tidak seperti pada tabel di atas. Hal ini dipengaruhi oleh beberepa faktor, yaitu:

  • Kecepatan prosesor dan memori komputer
  • Perangkat keras dan lunak yang mengatur alur data antara jaringan dan internet.
  • Kepadatan lalu lintas interner yang melalui backbone internet dari penyedia jasa internet.
  • Kemampuan dan kecepatan dari server tempat Anda meminta/mengakses data.
  • Jumlah pengguna yang mengakses suatu server pada saat yang bersamaan.

Di Indonesia, penggunaan jaringan televisi kabel muali banyak diminati. Pelanggan dapat menyaksikan siaran televisi dengan beragam channel dari mancanegara dan koneksi internet 24 jam dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu, tidak heran jika cable modem merupakan alternatif ertama pengganti telepon modem yang sudah mulai terasa lambat, hampir tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan intenet masa kini yang sudah mulai penuh dengan grafik dan multimedia yang ukurannya besar.

Perbandingan kecepatan download beberapa jenis koneksi, untuk mendownload file berukuran 10 MB memakan waktu 24 menit. Sedangkan dengan kabel modem berkecapatan 4 Mbps, file yang dapat didownload dalam waktu sekitar 20 detik.

Dari segi kecepatan download, tampak jelas sekali perbedaannya. Untuk kecepatan upload tidak sejauh itu perbedaannya. Namun demikian, perbedannya masih tetap besar, karena untuk modem dial-up maksimal 33600 bps dibandingkan dengan kabel modem sekitar 256 Mbps.

Biaya instalasi pertama cable modem lebih mahal daripada modem dial-up. Tetapi, untuk jangka panjang, cable modem merupakan alternatif yang tidak terlalu berbeda jauh biayanya dengan telepon dan modem, jauh lebih cepat, terhubung 24 jam dan tidak membutuhkan line telepon.

Untuk dapat terhubung internet, penyedia jasa televisi kabel harus menghubungkan diri dengna penyedia jasa backbone internet yang lebih besar, yaitu dengan koneksi OC-3 (155 Mbps) atau multiple redundant OC-3. Multiple redundant OC-3 dapat menangani kebutuhan bandwidth dari banyak pelanggan. Saat ini ISP untuk jaringan internet cable modem memberikan layanan dengan kabel SOHO (Small Office Home Office). Beberapa ISP yang melayani internet dengan jaringan kabel adalah cbn.net.id, mynet.net, linknet dan indosatnet.

3.       Modem DSL

Saat ini, DSL (Digital Subscriber Line) merupakan pesaing utama cable modem. Ditinjau dari segi kecepatan dan biaya tidak berbeda jauh dengan cable modem. Teknologi untuk modem DSL yang baru tersedia adalah ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). Di Indonesia tidak semua dareah terjangkau oleh teknologi DSL. ADSL menggunakan jaringan kabel telepon yang sudah di-upgrade atau memiliki enhancement tertentu. ADSL tidak membutuhkan saluran telepon kedua, tetapi membutuhkan splitter untuk pembagian antara modem denga telepon. Anda bisa menelepon pada saat yang bersamaan ketika terkoneksi ke internet melalui satu saluran telepon yang sama. Hal ini dimungkinkan karena sistem pada line telepon tersebut tidak membedakan antara transmisi data dengan frekuensi tinggi dan transmisi suara pada frekuensi rendah. Sistem ini masih membutuhkan penyedia jasa internet sendiri, dan pada umumnya ada kerjasama khusus antara penyedia jaringan telepon dan penyedia jasa internet. Kecepatan ADSL tidak terlalu jauh berbeda dengan kabel modem, di mana kecepatan downstream (data masuk) maksimum 1,5 Mbps dam kecepatan upstream (data keluar) berkisar antara 64 Kbps. Teknologi ADSL akan mengembangkan modem dengan kecepatan 52 Mbps, kurang lebih 50 kali lebih baik dari yang ada sekarang.

To be Continued..

6 thoughts on “Jaringan Telekomunikasi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi 3.1

  1. mkasih atas pnjelasan.y,,, tpi, kok perbedaan wireline dan wireless gk ada!!!

  2. Format PDF ada ga

  3. Numpang nyimak agan……….

  4. Bagus mudah di pahami

  5. Bagus mudh di pahami

Leave a reply to Kiki amiyano Cancel reply